Salah keadaan?
Salah diriku?
Sejak pertama aku memang tertarik padamu.
Iya tapi aku hanya sekedar tertarik. Tidak lebih.
Namun keadaan memutar balikkan.
Tak pernah aku sangka kita akan bertemu kembali.
Di kondisi tak terduga.
Tak pernah memikirkan. Apalagi membayangkannya.
Disisi lain aku senang.
Tetapi disisi lain aku bimbang.
Aku takut
Aku senang kita bisa dekat.
Aku bimbang salahkah aku disini.
Aku takut jika aku jatuh hati padamu.
Time goes by.
Aku berpikir saat itu adalah sebuah perpisahan. Tak ada alasan yang kuat untuk menggapaimu.
Tapi lagi-lagi situasi. Mendekatkan kita.
Aku menjauhkan diri.
Tak ingin ku terbawa suasana.
Sikapmu yang dingin.
Membuatku seolah tak ada.
Namun membuat aku tenang.
Tak ada yang curiga.
Hal yang kutakutkan tiba.
Namun banyak peristiwa terjadi.
Sudah lewat waktu tenggat untuk dikatakan hanya mengagumi.
Ini lebih sekedar mengagumi.
Ya sepertinya aku tidak menganggapmu lebih dari sekedar teman.
Aku hanya melihat kilauan yang bersinar
Namun bukan kilauan yang indah.
Matamu seperti kilauan es.
Menatap diriku dengan dingin.
Mengancamku agar tak berada disini.
Mungkin bukan salah keadaan.
Mungkin salah diriku terlalu berharap lebih.
Ku akan berlari.
Berlari menjauhimu.
Berlari menyelamatkan perasaan.
Selamat tinggal.
Aku berusaha meninggalkan ini.
Aku akan berlari menjauhi.
Menghindari tatapan es mu
Walaupun sebenarnya tak ingin.
Cimahi, 7 Desember 2014
0 comments:
Post a Comment